Puisi kehidupan: keyakinan"

Puisi kehidupan, sangat tidak relefan ketika berjalan tanpa tujuan begitu juga hidup, kemana kita akan pergi dan kemana kita akan kembali. admin ini menyajikan sebuah coretan yang terlitas dalam fikiran yang dituangkan menjadi sebuah Puisi kehidupan, yang dapat dijadikan sebuah renungan, sampai mana melangkah dan sampai mana kita berhenti.
kumpulan puisi kehidupan, admin ini menyajikan sebuah Puisi kehidupan dan menjadi sebuah Kumpulan puisi kehidupan, dan semoga dijadikan motifasi dan menjadi baha renungan atas segala kesalahan-kesalahan yang sudah kitaa buat.


Puisi kehidupan:Keyakinan

Percaya.
Akan datang membawa kehidupan.
Dimana aku...
Tak dapat menentukan..

Menunggu..
Itu yang slalu aku lakukan...
Tak mungkin aku berontak..
Hanya karena lamunan semu
Semua harus aku capai
Untuk masa depan hidupku,
Aku yakin..
Sebuah keajaiban datang,
Untuk dorongan diriku
Menuju masa depanku

Puisi Kehidupan.Mimpiku

Saat aku membuka mata
Sebagian hidupku tertelan oleh suram kehidupan
Kebahagiaanku terjual
Seaakan putus asa menghampiriku
Aku takut....takut dan takut
Betapa suramnya hidupku
Saat mataku terbuka
Aku lelah............
Aku hanya ingin sejenak pejamkan mataku
aku ingin berkelana dalam mimpi
mewujudkan cita -citaku
Berharap saat mata terbuka hidupku kan indah
Hanya keyakinan yang bisa
Mewujudkan segala mimpi
Jangan pernah berhenti bermimpi kawan
Karena mimpi bisa jadi nyata
Selama keyakinan masih tertanam di dada
Semuanya pasti bisa dalam genggaman kita

Puisi kehidupan, garis semu
dalam esok aku termangu
memandang garis yang terbentang
itu adalah semu
itu adalah tipuan
seperti halnya setan yang memperdayaku
menari dan bernyanyi tanpa beban
sara musik yang memecahkan genderang
inilah tipu daya setan
nikmat dan enak itu jadi alat
dalam malam aku terdiam
mencatan apa saja perbuatanku
cahaya sinar malam lepas menerangi
kutahu suatu saat aku akan mati


Puisi kehidupan, genggaman
Menggenggam Tangan Terulur
Seperti Membikin Janji Pada Ruas-Ruas Jari
Biar Biru-Birua
Ini Tentang Kasih
Tak Bunga-Bunga, Tapi Berakar Jadinya
Merasuk Sampai...
Cuma Tanganmu Yang Terulur
Tata Surya Bercinta

No comments:

Post a Comment